Pengaruh Filsafat Islam Terhadap Rainensans.
Ranensans berasal dari kita Re
dan Neite dan yang dapat di artikan manusia terlahir kembali sebagai manusia
yang bebas (humanisme) setelah lama berada dalam jeratan doktrin-diktrin
gereja. Kemerdekaan sebagai manusia didapatkan dari perjuangan Rasionalisme
memerangi doktrin-doktrin gereja. Dibalik kemerdekaan ini tentu ada tokoh-tokoh
pra-revolusioner dan factor exsternal dari bangsa lain yang
melatarbelakanginya. Salah seorang tokoh yang paling berpengaruh dalam
kelahiran rainensans adalah Ibnu Rusd (1126-1198 M), beliau lahir di Cordova,
dimana kota ini pada saat itu menjadi kota tempat berkumpuknya para cendikiawan
dan orang-orang ternama, kegemilangan Ibnu Rusd tidak trlepas dari sosok
seorang gurun yaitu Ibnu
Thufail, ia juga yang memperkenalkan Ibnu
Rusd kepada khalifah Abu Ya’qub Yusuf (1163-1184 m) dari dinasti Muwahihdun di
Marakesy yang juga menyukai filsafat. Pada pertemuan itu khalifah meminta Ibnu
Rusd untuk menerjamahkan ulang karya-karya Aristoteles, karena merasa kesulitan
memahami terjemahan lama yang di anggap masih buruk dan akhirnya di
terjemahkannya atas suruhan Ibnu Thufail. Namun setelah wafatnya Abu Ya’qub Yusuf ia di
gantikan oleh anaknya Abu Ya’qub Al-Mansur (1184-1199 M). Pada tahun 1195 M
terjadi kegoncangan dikalangan kaum agama(fuqaha)
mereka menentang filsafat, mereka beranggapan bahwa kegiatan berfikif berbahaya
bagi Aqidah Islam. Akibatnya Ibnu Rusd di asingkan ke Lucena (perkampungan
yahudi), semua karya-karya Ibnu Rusd dibakar kecuali tulisan-tulisan dibidang
Kedokteran, Matematika dan Astronomi.
Di
Lucena Ibnu Rusd di terima baik oleh murid-muridnya disini beliau kembali melakukan
aktivitasnya dan muridnya juga semangkin
banyak, mereka berasal bukan hanya dari kalangan umat islam saja tetapi juga
berasal dari yahudi dan nasrani. Maka tidak heran setelah ini banyak muncul
karya-karya Ibnu Rusd yeng berasal dari tulisan Latin dan Yahudi sedangkan
karya-karya yang Berbahasa Arab telah habis dibakar. Dalam waktu yang sangat
singkat karya Ibnu Rusd muncul di beberapa tempat di eropa, diperkirakan
tindakan penyelamatan ini dilakukan oleh murid-muridnya yang simpati terhadap
pemikiran beliau. Buku-buku Ibnu Rusd yang berbahasa Arab di bawa ke
Universitas teledo dan Palermo (yang menjadi pusat penerjemahan pada waktu
itu), melalui kegiatan penerjemahan dan pencetakan yang dilakukan oleh muridnya
yang berasal dari berbagai pelosok eropa dan orang yahudi akhirnya karya Ibnu
Rusd berkembang, bahkan menjadi bacaan wajib bagi Universita-Universitas di
barat pada saat itu.
Pengaruh
Ibnu Rusd di Eropa tidak masuk secara langsung, tetapi melalui murid-muridnya
berasal dari penjuru seluruh eropa yang pernah belajar di Spanyol, mereka di
kenal dengan istilah Averroisme yang
mulai digunakan pada tahun 1270 M. Di
Eropa Ibnu Rusd dikenal sebagai “komentator Aristoteles” yang membawa semangat
rasionalisme dan pencerahan dalam kehidupan mereka dan akhirnya membuka ide
barat untuk mengembangkan gagasan Rasional yang meransang dinamika berfikir
yang objektif menurut logika. Pengaruh Filsafat islam yang mengutamakan
harmonisasi antara akal dan wahyu dan pentinya memahami ayat tuhan, meransang
mereka untuk menjadi semangkin kristis terhadap dokma-dokma gereja dan menimbulkan
rasa kekecewa terhadap agama sehingga membuat mereka berpemahaman positivisme
yang memandang ilmu dari alam adalah pengetahuan yang benar (empiris) yang
membut mereka semangkin sekuler dengan agama.
Lahirnya
ilmu sains dan kemajuan barat pada abad ke 12 membuat dominasi kaum feodalisme
dan gereja semangkin luntur. Perkembangan peradaban dan pemikiran yang pesat
pada saat itu menjadikan meraka sebagai manusia yang modern dan menghargai Hak
asazi manuisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar